8

Stres di Tempat Kerja

Last Updated: November 22, 2024

Featured Image

Table of Contents

Stres di tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi pada sebagian besar karyawan, apa pun bidang pekerjaannya. Stres ini dapat berasal dari sifat pekerjaan itu sendiri atau hal-hal seperti ketidakamanan kerja. Belajar untuk mengelola dan menggunakan stres ini untuk berkembang sangat penting untuk kesejahteraan

Apa yang dimaksud dengan Stres di Tempat Kerja?

Stres di tempat kerja memengaruhi individu di semua tingkat organisasi, mulai dari CEO dan eksekutif hingga manajer dan semua anggota tim.

Jenis stres ini dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk jam kerja yang panjang, beban kerja yang berlebihan, tenggat waktu yang tidak realistis, dan tuntutan kerja yang saling bertentangan di tempat kerja.

Terlepas dari posisi seseorang di perusahaan, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dapat secara signifikan berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Hal ini menciptakan tantangan dalam lingkup profesional dan merembet ke kehidupan pribadi, memengaruhi kesehatan fisik, stabilitas emosi, hubungan sosial, dan pengembangan karier secara keseluruhan.

Memahami dan mengelola stres di tempat kerja sangat penting bagi semua orang, karena hal ini memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dan memastikan pertumbuhan pribadi dan profesional.

Penyebab Stres Terkait Pekerjaan

Pemicu stres di tempat kerja dapat berasal dari berbagai faktor, yang menciptakan lingkungan yang menantang bagi karyawan.

Beban Kerja yang Berlebihan

Salah satu penyebab yang signifikan adalah beban kerja yang berlebihan. Ketika karyawan secara konsisten dihadapkan pada volume tugas yang tinggi dan tenggat waktu yang ketat, hal ini dapat menyebabkan karyawan merasa kewalahan dan tertekan serta ketidakmampuan untuk mengelola stres secara efektif.

Tuntutan produktivitas ini dapat menyebabkan stres karena individu berusaha keras untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi.

Kurangnya Otonomi

Penyebab umum lain dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan adalah kurangnya kontrol atau otonomi. Karyawan yang merasa diatur secara mikro atau memiliki sedikit pengaruh terhadap proses kerja mereka dapat mengalami tingkat stres yang tinggi.

Rasa otonomi sangat penting untuk membina lingkungan kerja yang sehat dan memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang berdampak pada tugas dan tanggung jawab mereka.

Hubungan

Hubungan interpersonal yang buruk di tempat kerja juga dapat menjadi sumber stres. Konflik dengan rekan kerja, kurangnya kerja sama tim, atau manajemen yang tidak mendukung dapat menciptakan suasana yang tegang.

Kebutuhan akan interaksi sosial yang positif di tempat kerja sangatlah penting, dan ketika elemen ini kurang, hal ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap stres.

Ketidakpastian Pekerjaan

Perubahan organisasi dan keselamatan kerja dapat menjadi pemicu stres tambahan. Restrukturisasi, PHK, dan komunikasi yang buruk mengenai arah perusahaan dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kecemasan karyawan.

Komunikasi yang jelas dan transparansi selama perubahan sangat penting untuk mengelola dan mengurangi stres.

Kurangnya Keseimbangan Kehidupan Kerja

Kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah penyebab utama stres terkait pekerjaan. Ketika batasan antara kehidupan profesional dan pribadi menjadi kabur, karyawan mungkin akan kesulitan untuk melepaskan diri dari pekerjaan, yang menyebabkan kelelahan.

Perusahaan memainkan peran penting dalam mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dengan menghargai waktu karyawan di luar jam kerja.

Kurangnya Pemenuhan Pekerjaan atau Kepuasan Kerja

Penelitian menunjukkan bahwa menemukan makna atau merasa dihargai dalam pekerjaan yang kita lakukan dapat secara signifikan memengaruhi kesejahteraan dan kepuasan kerja. Ketika seseorang tidak dapat terhubung dengan tujuan atau kontribusi dari pekerjaan mereka, atau ketika mereka tidak memiliki tantangan dan kesempatan untuk berkembang yang mereka cari, hal ini dapat menyebabkan stres kronis, kelelahan, dan kurangnya kepuasan kerja.

Meskipun melakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita tidak selalu memungkinkan, mengakui dan menghargai kontribusi setiap orang dalam peran apa pun dapat secara signifikan meningkatkan rasa puas sekaligus mengurangi risiko kelelahan.

Kurangnya Sumber Daya

Sumber daya dan dukungan yang tidak memadai juga dapat berkontribusi pada stres. Ketika karyawan membutuhkan alat, pelatihan, atau dukungan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif, frustrasi dan stres dapat terjadi.

Menyediakan sumber daya yang diperlukan bagi rekan kerja dan membina lingkungan kerja yang mendukung sangat penting untuk mencegah jenis stres ini.

Mengatasi penyebab-penyebab ini membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan pemberi kerja dan karyawan dalam menciptakan tempat kerja yang mendorong keseimbangan yang sehat, komunikasi yang jelas, dan hubungan yang saling mendukung.

Organisasi dapat mengembangkan lingkungan kerja yang positif dan produktif dengan mengidentifikasi dan mengurangi pemicu stres dalam perilaku organisasi.

Stres yang berhubungan dengan pekerjaan yang positif vs. negatif

Stres di tempat kerja ada dalam dua bentuk: stres positif yang meningkatkan produktivitas, dan stres negatif, yang mengarah pada masalah kronis.

Stres positif, yang sering kali didorong oleh hormon stres kortisol, dapat memotivasi individu yang sangat terampil dan berbakat untuk mengatasi tantangan dan mencapai kesuksesan.

Stres sementara ini dapat meningkatkan kesehatan emosional dan produktivitas jika dikelola dengan benar.

Sebaliknya, stres kronis di tempat kerja dapat berdampak buruk. Paparan yang terlalu lama terhadap tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk:

Stres yang berlebihan ini ditandai dengan rasa tertekan yang terus menerus dan luar biasa, yang menyebabkan kelelahan dan gangguan emosional jangka panjang.

Kuncinya adalah menyeimbangkan jenis-jenis stres ini. Meskipun stres positif dapat menjadi katalisator untuk meraih prestasi, beban stres kronis yang terus-menerus perlu ditangani.

Perusahaan dan karyawan harus bekerja sama untuk mengidentifikasi pemicu stres dan menerapkan strategi untuk mengurangi dampak negatif dari stres di tempat kerja.

Dengan demikian, mereka dapat mempromosikan lingkungan kerja yang lebih sehat dan lebih produktif yang menghormati garis tipis antara stres yang bermanfaat dan yang berbahaya.

Dampak Negatif dari Stres Terkait Pekerjaan

Kelelahan mengambil keputusan

Kelelahan mengambil keputusan adalah fenomena yang memengaruhi pemberi kerja dan karyawan, yang berasal dari tuntutan tanpa henti untuk membuat banyak keputusan setiap hari, terlepas dari besarnya keputusan tersebut.

Bagi perusahaan, hal ini sering kali melibatkan penanganan pertanyaan dan membuat pilihan yang berdampak pada karyawan, investor, klien, dan arah bisnis secara keseluruhan.

Demikian pula, karyawan menghadapi keputusan yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan mereka, dinamika tim, dan keseimbangan kehidupan pribadi.

Meskipun secara individual kecil, keputusan-keputusan ini secara kumulatif dapat menimbulkan dampak yang signifikan, terutama di lingkungan yang penuh tekanan dan tuntutan.

Seiring waktu, pengambilan keputusan yang terus menerus ini dapat menyebabkan kelelahan mengambil keputusan, yang bermanifestasi dalam berbagai hasil negatif yang memengaruhi ranah pribadi dan profesional. Ini termasuk:

  • Penurunan kualitas pengambilan keputusan
  • Kebiasaan makan dan belanja yang impulsif atau tidak rasional
  • Meningkatnya perasaan marah, permusuhan, dan mudah tersinggung
  • Berkurangnya konsentrasi dan fokus
  • Gejala depresi
  • Kelelahan tubuh secara umum dan ketidaknyamanan fisik
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah, yang menyebabkan kerentanan yang lebih besar terhadap penyakit

Penurunan Kinerja Secara Keseluruhan

Salah satu konsekuensi penting dari stres yang dirasakan adalah potensi penurunan kinerja pekerjaan secara keseluruhan.

Ketika stres menjadi pendamping yang konstan di tempat kerja, stres dapat mengganggu konsentrasi, kemampuan pengambilan keputusan, dan kreativitas. Karyawan mungkin membutuhkan bantuan untuk tetap fokus pada tugas, yang menyebabkan penurunan produktivitas.

Selain itu, tekanan yang terus menerus dapat berkontribusi pada perasaan lelah dan jenuh, yang pada akhirnya memengaruhi kepuasan kerja dan semangat kerja.

Pengusaha dan karyawan harus menyadari pentingnya mengatasi dan mengelola stres yang berhubungan dengan pekerjaan untuk menjaga lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

Kesehatan Fisik

Respons tubuh terhadap stres kronis dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Seiring waktu, peningkatan hormon stres kortisol dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti masalah kardiovaskular dan melemahnya fungsi kekebalan tubuh.

Tuntutan dan tekanan pekerjaan dapat menyebabkan mekanisme penanggulangan yang tidak sehat seperti kebiasaan makan yang buruk, kurang berolahraga, dan meningkatnya ketergantungan pada zat-zat seperti kafein atau nikotin.

Mengenali hubungan antara stres yang berhubungan dengan pekerjaan dan masalah kesehatan fisik dan mental sangat penting, karena mengatasi masalah ini bermanfaat bagi kesejahteraan individu dan berkontribusi pada tenaga kerja yang lebih tangguh dan lebih sehat.

Mengatasi Stres yang Berkaitan dengan Pekerjaan

workplace stress illustrated

Memerangi stres yang berhubungan dengan pekerjaan sangat penting untuk menjaga lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Perusahaan dan karyawan dapat mengambil beberapa langkah proaktif dan strategi pencegahan untuk mengatasi dan mengurangi stres:

  1. Mempromosikan Keseimbangan Kehidupan Kerja: Doronglah karyawan untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tetapkan batasan yang jelas, seperti menghindari email di luar jam kerja atau menetapkan ekspektasi yang realistis untuk beban kerja.
  2. Komunikasi Terbuka: Kembangkan budaya tempat kerja yang menghargai komunikasi terbuka. Dorong karyawan untuk mengungkapkan kekhawatiran, berbagi umpan balik, dan mendiskusikan tantangan terkait pekerjaan. Hal ini dapat menciptakan suasana yang mendukung dan membantu mengidentifikasi pemicu stres sejak dini. Selain itu, ketika para pemimpin secara terbuka mengakui tantangan mereka, hal ini akan menciptakan ruang di mana percakapan tentang kesehatan mental menjadi hal yang normal. Karyawan dapat merasa lebih nyaman untuk berbagi tantangan mereka tanpa takut akan stigma, sehingga berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih sehat dan suportif, mengurangi stres di tempat kerja.
  3. Menyediakan Sumber Daya: Pastikan karyawan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Ini termasuk pelatihan, peralatan, dan dukungan yang sesuai. Merasa siap untuk tugas-tugas yang ada dapat mengurangi tingkat stres.
  4. Jadwal yang Fleksibel: Pertimbangkan untuk menawarkan jadwal kerja yang fleksibel atau opsi kerja jarak jauh. Hal ini dapat memberdayakan karyawan untuk mengatur waktu dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik, sehingga mengurangi tekanan yang terkait dengan struktur kerja yang kaku.
  5. Pelatihan tentang Manajemen Stres: Adakan lokakarya atau sesi pelatihan tentang teknik manajemen stres. Ini dapat mencakup praktik-praktik kesadaran, strategi manajemen waktu, dan metode untuk mengatasi tekanan. Lengkapi karyawan dengan alat untuk menangani stres secara sehat.
  6. Dorong Istirahat: Doronglah istirahat secara teratur sepanjang hari kerja. Istirahat sejenak dapat membantu menyegarkan pikiran dan mencegah kelelahan. Dorong karyawan untuk beranjak dari meja kerja mereka, berjalan-jalan, atau melakukan aktivitas yang membantu mereka rileks.
  7. Pengakuan dan Penghargaan: Akui dan hargai upaya karyawan. Mengakui kontribusi mereka dapat meningkatkan semangat kerja dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif, mengurangi stres yang terkait dengan ketidakamanan kerja atau kurangnya penghargaan.
  8. Program Kesehatan dan Kebugaran: Menerapkan program kesehatan yang berfokus pada kesehatan fisik dan mental. Hal ini dapat mencakup akses ke pusat kebugaran, kelas yoga, layanan konseling, atau inisiatif yang mempromosikan kebiasaan makan yang sehat.
  9. Harapan yang Jelas: Tentukan dengan jelas peran dan ekspektasi pekerjaan. Ambiguitas tentang tanggung jawab dapat menyebabkan stres. Pastikan karyawan memahami peran, tujuan, dan ekspektasi kinerja mereka.
  10. Program Bantuan Karyawan (EAP): Tawarkan Program Bantuan Karyawan yang menyediakan layanan konseling dan dukungan rahasia. Program bantuan karyawan dapat bermanfaat untuk mengatasi stres yang berhubungan dengan masalah pribadi atau pekerjaan.

Organisasi dapat menciptakan budaya tempat kerja yang lebih tangguh dan positif dengan mengatasi stres terkait pekerjaan, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan bisnis secara keseluruhan.

Kesimpulan

Semakin banyak pekerja, baik yang bekerja dari rumah, di kantor atau di lingkungan kerja campuran, merasa stres di tempat kerja, yang berdampak negatif pada mereka. Banyak hal menjadi luar biasa, dan menangani stres pada saat-saat seperti ini bisa jadi sulit.

Baik karyawan maupun manajer harus belajar cara mengatasi stres di tempat kerja dan melakukannya demi kesejahteraan bersama. Terlalu banyak stres yang berhubungan dengan pekerjaan dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental, seperti yang disebutkan di atas, jika tidak ditangani.

Pada saat-saat seperti ini, ketika seseorang dihadapkan pada stres yang belum pernah terjadi sebelumnya di tempat kerja atau stres dan kecemasan yang tidak perlu karena takut kehilangan pekerjaan, sangat mudah untuk mengambil terlalu banyak beban dan akhirnya menjadi kelelahan.

Pada saat kelelahan, kita mungkin mengalami perasaan seperti tidak menikmati apa pun lagi atau mengetahui ada sesuatu yang harus diselesaikan namun tidak dapat menyelesaikannya.

Mengkomunikasikan stres di tempat kerja dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan karyawan sangat penting untuk mengatasinya.

Penting untuk mengidentifikasi penyebab stres di tempat kerja dan mengambil langkah mundur untuk memahami cara menghilangkan stres.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa yang Anda lakukan ketika stres di tempat kerja memengaruhi kesehatan mental Anda?

Stres kerja adalah hal yang biasa, dan Anda harus tahu cara menanganinya dengan tepat. Mengambil cuti kerja, berolahraga, bermeditasi, dan latihan pernapasan adalah cara yang bagus untuk mengurangi stres dan menenangkan sistem saraf.

Tetap berada di saat ini selama situasi yang penuh tekanan dengan berfokus pada pernapasan dan menenangkan diri dapat meningkatkan kesehatan.

Dialog terbuka dengan kolega tepercaya atau jaringan pendukung seperti HRD dapat menumbuhkan lingkungan yang mendorong untuk saling berbagi kebutuhan dan kekhawatiran.

Apa saja tanda-tanda stres kerja?

Stres di tempat kerja dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tergantung pada individu. Hal ini dapat bermanifestasi dalam gejala-gejala seperti sering sakit kepala, ketegangan otot, kualitas tidur yang buruk, tekanan darah tinggi, dan kelelahan.

Gejala stres juga dapat muncul dalam perilaku dan emosi: sulit berkonsentrasi, mudah marah, mudah tersinggung, cemas, khawatir berlebihan, sering merasa kewalahan, kelelahan, dan semangat kerja yang rendah.

Stres dapat memengaruhi cara kita bekerja. Ketidakhadiran, yang ditandai dengan tidak masuk kerja karena masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres, dan ketidakhadiran, di mana kita hadir secara fisik namun tidak sepenuhnya terlibat, sering kali berakar pada stres. Ketika stres membebani kita, kemampuan kita untuk fokus dan berkinerja dapat menurun secara signifikan.

Bagaimana cara Anda berkomunikasi ketika Anda merasa stres di tempat kerja?

Ungkapkan kekhawatiran, berikan umpan balik, dan diskusikan tantangan di tempat kerja untuk mendorong komunikasi yang terbuka.

Mintalah kejelasan tuntutan pekerjaan dan peran serta ekspektasi ketika Anda merasa tidak yakin.

Beristirahatlah seperlunya dan berkomunikasi dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri dengan rekan kerja lainnya.

Yang paling penting, berikan contoh keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan membuat batasan yang jelas dengan rekan kerja.

Referensi

Stres di Tempat Kerja: Pembunuh Senyap Kesehatan dan Produktivitas Karyawan | Corporate Wellness.

CCOHS: Stres di Tempat Kerja - Umum

Cara menangani stres di tempat kerja - Harvard Health

Stres di tempat kerja: Aspek yang terabaikan dari kesejahteraan kesehatan mental - PMC

Mengatasi stres di tempat kerja

Penafian

Isi artikel ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi sebelum melakukan perubahan apa pun yang berhubungan dengan kesehatan atau jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kesehatan Anda. Anahana tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau konsekuensi yang mungkin terjadi dari penggunaan informasi yang diberikan.